Panggung Dunia, Tapi Tetap Akar Budaya

Keren lakegoodwinresort banget ketika lo liat batik Indonesia dipajang berdampingan sama karya seni kontemporer dari negara-negara lain. Tapi yang bikin makin istimewa, batik nggak kehilangan jati diri. Di tengah modernitas Paris, batik tetap tampil apa adanya — nggak harus diubah jadi blazer atau gaun malam dulu untuk dihargai.

Yang dipamerkan adalah batik sebagai bentuk karya seni murni: digantung, disorot, dan dikagumi layaknya lukisan Monet atau Van Gogh. Para kurator bahkan memasukkan narasi tentang proses pembuatannya — dari nyanting, mencelup, sampai melorot. Detail ini justru bikin batik makin eksotik di mata internasional.

Diplomasi Lembut ala Indonesia

Kehadiran batik di Paris ini bukan cuma soal budaya, tapi juga diplomasi. Bukan diplomasi meja bundar atau politik kaku, tapi soft power. Batik jadi jembatan antara Indonesia dan dunia, membangun pemahaman, apresiasi, dan rasa hormat.

Bayangin, lewat batik, kita bisa ngajak dunia ngobrol soal warisan budaya, nilai kehidupan, bahkan lingkungan (karena banyak batik yang pakai pewarna alami). Ini cara elegan untuk bilang: “Kami bangsa besar, kami punya warisan, dan kami ingin berbagi.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

jp789